Ini Caranya Supaya Pelabuhan Priok Setara dengan Pelabuhan Negara Maju
Kamis, 26/06/2014 16:41 WIB
Jakarta -Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengubah wajah Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan modern yang setara dengan pelabuhan lain di negara maju. Salah satu syaratnya adalah pelabuhan itu harus efisien dan murah.
"Ongkos logistiknya makin murah, efisiensi terjadi dan produktifitas meningkat. Sehingga Pelabuhan Tanjung Priok ini bisa menjadi benchmark pelabuhan seperti yang ada di negara maju," ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung atau CT usai melakukan rapat koordinasi di Kantor Pusat Pelindo II, Jalan Pasoso, Jakarta, Kamis (26/06/2014).
Menurut CT salah satu yang harus dibenahi adalah sistem. CT mengungkapkan ada beberapa masalah yang sifatnya sistematis yang harus segera dibenahi di Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti masalah manajemen termasuk pengoperasian sistem National Single Window (NSW), auto gate system, peran dari Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu.
Kemudian juga pihak Pelabuhan Priok perlu mempercepat pengeluaran izin Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), automatic order, optimalisasi Cikarang Dry Port, dan penerapan sistem E-Payment
"Lalu operasional pelabuhan harus 24 jam ini penting dan harus dijalankan semua mulai dari perbankan yang baru ada 2 bank (memberlakukan sistem 24 jam), perusahaan forwaders dan pendukung lain yang belum beroperasi 24 jam. Ini harus digunakan bersama secara semestinya," tuturnya.
Kemudian langkah lainnya adalah membatasi peredaran jumlah truk kontainer yang masuk dan keluar Pelabuhan Tanjung Priok. Cara ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kapasitas daya angkutan truk kontainer saat masuk dan keluar pelabuhan.
"Kemudian masalah bagaimana caranya agar kontainer masuk ke Priok ini biasanya kalau pulang muatannya kosong. Ini perlu ada management tracking pulang pergi kontainer harus ada isinya. Maka kita atur jumlahnya termasuk just in time. Ini semua kita singkronkan ke NSW itu," jelas CT.
"Ongkos logistiknya makin murah, efisiensi terjadi dan produktifitas meningkat. Sehingga Pelabuhan Tanjung Priok ini bisa menjadi benchmark pelabuhan seperti yang ada di negara maju," ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung atau CT usai melakukan rapat koordinasi di Kantor Pusat Pelindo II, Jalan Pasoso, Jakarta, Kamis (26/06/2014).
Menurut CT salah satu yang harus dibenahi adalah sistem. CT mengungkapkan ada beberapa masalah yang sifatnya sistematis yang harus segera dibenahi di Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti masalah manajemen termasuk pengoperasian sistem National Single Window (NSW), auto gate system, peran dari Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu.
Kemudian juga pihak Pelabuhan Priok perlu mempercepat pengeluaran izin Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), automatic order, optimalisasi Cikarang Dry Port, dan penerapan sistem E-Payment
"Lalu operasional pelabuhan harus 24 jam ini penting dan harus dijalankan semua mulai dari perbankan yang baru ada 2 bank (memberlakukan sistem 24 jam), perusahaan forwaders dan pendukung lain yang belum beroperasi 24 jam. Ini harus digunakan bersama secara semestinya," tuturnya.
Kemudian langkah lainnya adalah membatasi peredaran jumlah truk kontainer yang masuk dan keluar Pelabuhan Tanjung Priok. Cara ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kapasitas daya angkutan truk kontainer saat masuk dan keluar pelabuhan.
"Kemudian masalah bagaimana caranya agar kontainer masuk ke Priok ini biasanya kalau pulang muatannya kosong. Ini perlu ada management tracking pulang pergi kontainer harus ada isinya. Maka kita atur jumlahnya termasuk just in time. Ini semua kita singkronkan ke NSW itu," jelas CT.
No comments:
Post a Comment