Tuesday, 3 July 2012

MANUSIA DAN HARAPAN


A. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Setiap manusia pasti memiliki harapan. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri.

Harapan hampir mirip dengan cita-cita, bedanya cita-cita adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Disamping perbedaan, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.

Contoh dari harapan yaitu misalnya seseorang yang berharap mendapatkan IPK yang baik, ia berusaha keras dalam belajar dan bersungguh-sungguh, sehingga ia dapat memenuhi harapannya tersebut. Tapi semuanya bergantung kepada kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Kita sebagai manusia hanya bisa berharap dan berusaha.


B. SEBAB-SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Terdapat 2 penyebab seorang manusia memiliki suatu harapan, yaitu :

1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

C. PENGERTIAN DOA
Berbagai pengertian tentang doa yaitu :

a. Do'a Adalah Senjata Orang Mu'min
Doa adalah obat yang paling mujarab. Ia ibarat musuh bagi penyakit. Ia senantiasa melawan, menhilangkan atau meringankanya.

b. Doa adalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut oleh orang-orang yang berpengetahuan, kendaraan orang-orang shalih, tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas.

c. Doa adalah Nafas
Doa adalah NAFAS HIDUP bagi orang percaya.
"DOA bukanlah sebuah PILIHAN, melainkan sebuah KEBUTUHAN yang sangat primer bagi hidup orang percaya.
BERDOA bukan hanya mencari PERTOLONGAN.
BERDOA merupakan bukti KETERGANTUNGAN kita kepada Tuhan.
Sebagaimana kita harus BERNAFAS untuk tetap HIDUP, demikian juga kita harus berdoa untuk kehidupan rohani kita

d. Doa adalah otaknya ibadah

e. Doa adalah sebuah permohonan yang mengarah pada kebaik


MACAM-MACAM DOA
a. Doa bagi umat kristen, contoh :
Doa Bapa Kami dengan Uraian oleh St. Fransiskus dari Asisi
Doa Bapa Kami dengan Uraian oleh St. Petrus Yulianus Eymard
Doa Bagi Yesus Tersalib
Doa Sebelum Misa oleh St. Thomas Aquinas
Doa Sesudah Misa oleh St. Thomas Aquinas

b. Doa bagi umat muslim, contoh :
Doa-doa shalat
Doa pagi-sore
Doa ketika berpakaian
Doa melihat orang sakit
Doa mendengar orang adzan

CONTOH-CONTOH DOA
Doa setelah shalat :
Allahumma antassalam waminkassalam wa ilaika ya’udussalam fahayyina rabbanaa bissalam, wa adkhilna jannata daarassalaam, tabarakta rabbana wa ta aalaita yaa dzaljalaali wal ikram.
Doa ketika berpakaian :
Alhamdulillaahil ladzii kasaaniihaadzaa wa razaqaniihi min ghairi haywlin minniy walaquwwatin.
Do'a Masuk WC :
Allaahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaa'itsi.
Do'a Keluar WC :
Ghufraanaka. Alhamdulillaahil ladzii adzhaba 'annjil adzaa wa'aafaanii.
Do'a Tiba di Tujuan :
Alhamdulillaahil ladzi sallamanii wal ladzii aawaanii wal ladzii jama'asy syamla bii.

D. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.

Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu” sebuah pengantar populer, ada 3 teori kebenaran, yaitu :
1. Teori Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

2. Teori Korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

3. Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

E. KEPERCAYAAN dan USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Terdapat 4 jenis kepercayaan, yaitu :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.

3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.

USAHA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA KEPADA TUHANNYA
Usaha-usaha yang dilakukan antaralain, yaitu :
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Sumber :
http://triicecsfabregas.blogspot.com/2012/01/manusia-dan-harapan.html
http://abra139210.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/

No comments:

Post a Comment